Optimalisasi Pemanenan Air Hujan untuk Ketahanan Pangan dan Adaptasi Kekeringan di Desa Tepus, Gunungkidul
DOI:
https://doi.org/10.70234/3fgwe262Keywords:
rainwater harvesting, ketahanan pangan, kekeringan, pemanen air hujan, ketahanan airAbstract
Ketersediaan air bersih di kawasan karst menjadi tantangan utama bagi ketahanan pangan dan adaptasi terhadap kekeringan. Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, menghadapi keterbatasan sumber air bersih akibat rendahnya retensi tanah kapur dan ketergantungan pada distribusi eksternal saat musim kemarau. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan mengoptimalkan rainwater harvesting (RWH) berbasis partisipasi komunitas untuk meningkatkan akses air bersih dan mendukung kesejahteraan. Kegiatan dilaksanakan melalui pendekatan partisipatif, meliputi identifikasi kebutuhan, Focus Group Discussion (FGD), pembangunan, pelatihan, dan evaluasi. Hasil program menunjukkan peningkatan ketersediaan air rumah tangga dan dukungan terhadap ketahanan pangan lokal. Program ini menegaskan pentingnya kolaborasi multipihak dalam kerangka pentahelix dan berkontribusi pada pencapaian SDG 6 (Clean Water and Sanitation) serta mitigasi risiko kekeringan. Dengan demikian, RWH berpotensi menjadi model berkelanjutan yang dapat direplikasi di wilayah rawan kekeringan serupa.